Berbicara tentang angle foto,
kebanyakan kita (fotografer-red) menganggap sepele.
“Emang situ fotografer?”
“Oke.. Cukup.”
Setiap angle foto yang kita pilih
akan berdampak secara signifikan dalam foto yang kita hasilkan nantinya. Ciye
signifikan..
Tahukah Kamu?
“Teknik fotografi Forced Perspective adalah salah satu teknik foto yang memanfaatkan ilusi optik sehingga menampilkan objek yang tidak wajar (lebih besar atau lebih kecil dari seharusnya). Teknik ini terkadang memanfaatkan angle foto yang unik untuk mendapat hasil seperti itu.”
Tahukah Kamu?
“Teknik fotografi Forced Perspective adalah salah satu teknik foto yang memanfaatkan ilusi optik sehingga menampilkan objek yang tidak wajar (lebih besar atau lebih kecil dari seharusnya). Teknik ini terkadang memanfaatkan angle foto yang unik untuk mendapat hasil seperti itu.”
Maksudnya adalah saat kamu memilih
foto dengan sudut pandang yang agak ‘kurang wajar’, maka hasil foto tersebut
juga akan kurang wajar.
Yah meskipun kita tahu bersama,
fotografi adalah seni, oleh karena itu menetapkan wajar dan tidak wajar setipis
benang penyusun kain kasa luka hati. Oke
jangan baper.
Mari kita lihat beberapa angle foto
yang sering dipakai saat memotret, dan bagaimana memilih yang tepat kalau ingin
memotret.
1. Frog’s
Eye (Suka tiarap nih..)
Kebiasaan fotografer yang suka
tiarap ya ini… Hasil fotonya akan menyerupai penglihatan kodok berharap bintang
jatuh di tengah hari, hehe.
Angle foto frog eye memang lebih
menekankan sudut pandang sangat rendah dari objek foto utama. Terkadang
sampai rata dengan tanah.
Kesan yang akan di dapat
adalah sudut pemandangan yang tidak biasa, hal ini bisa kamu aplikasikan
jika mau menonjolkan kemegahan sebuah konstruksi bangunan, ataupun sekedar
memotret langit biru dengan hiasan gedung pencakar langit.
Angle foto jenis ini tentu akan
cocok kalau objek foto yang kamu incar sesuai dengan kesan yang nampak tadi.
Contohnya: foto jembatan ini.
Kalau ini dipakai memotret model, maka efek yang paling mudah terlihat adalah modelmu akan tampak seperti raksasa hehe. Tapi hal itu tergantung lensa yang dipakai juga, jika tak mau model jadi raksasa, ambil jarak yang cukup jauh dan gunakan lensa dengan focal length panjang (lensa tele).
Jangan lupa, agar mempermudah kamu
mengkomposisi foto, gunakan kamera yang layarnya bisa tilting ,atau layar LCD
kameranya bisa dilipat (tujuan layarnya dibuat seperti itu, ya ini hehe), jika
tidak punya juga ya…. Selamat tiarap!
2.
Bird’s Eye View (Yang suka terbang…)
Maksudnya bukan terbang kayak elang
di sinetron ya.
Sudut pandang bird’s eye view akan
menampilkan foto yang umumnya diambil dari atas atau lebih tinggi dari objek
foto. Beberapa jenis foto yang menggunakan elang
drone akan sangat menonjolkan ciri khas angle foto ini.
Beberapa kesan yang akan ditangkap
dari foto jenis ini antara lain: area foto yang luas bahkan terkadang sangat
luas, oleh karena itu angle foto ini banyak dipakai saat pemetaan ataupun untuk
pengawasan suatu area.
Untuk mendapatkan angle foto ini
kamu tak perlu untuk membeli drone yang harganya berjuta-juta. Cukup nangkring
di atas dahan pohon pun, kamu sudah bisa mendapat sudut pandang semacam ini,
asal pohonnya dipinggir jurang hehe.. Becanda.
Jika pengen yang lebih modern pun
bisa, memotret dari atas gedung pencakar langit 15 lantai juga akan membawa
kesan ini. Tapi jika kamu benar-benar ingin merasakan bagaimana sensasinya
memotret dengan sudut pandang bird’s eye view ini, cobalah memotret dengan
drone tadi dan kamu akan tahu perbedaannya.
3.
Eye Level ( Sama tinggi coy)
Tanpa bermaksud merendahkan yang
tinggi badannya agak kurang, angle foto eye level adalah ketika kita memotret
objek foto (manusia), kita menyesuaikan sudut pandang sama dengan tinggi model
yang kita potret.
Patokan yang paling umum adalah mata
model tersebut. Selain itu mata juga bagian yang senantiasa menjadi fokus utama
setiap pemotretan model.
Jadi kalau
model kamu sedikit mmm lebih pendek rendah
dari kamu, yah kamu harus rendah hati eh maksudnya merendahkan posisi
kameramu untuk mendapatkan angle foto ini.
Eye level
seringkali digunakan saat memotret model
Tujuannya
tentu agar supaya memberikan kesan natural serta mirip dengan yang dilihat mata
normal.
Meski begitu
terkadang sudut foto ini membuat kesan membosankan, karena sudah terlampau
sering dipergunakan oleh fotografer. Oleh karena itu kadang fotografer menaikkan
atau menurunkan sudut pandangnya, sehingga muncul jenis angle foto berikut ini:
4. Low Angle (Turun dikit deh)
Berbeda
dengan frog eye yang membuat fotografer kadang harus tiarap rebahan, low angle
cuma memaksa kamu untuk sedikit jongkok ataupun sedikit merendahkan
posisi tangan kamu saat memotret, dan kemudian diarahkan ke objek





Belum ada tanggapan untuk "Cara Pengambilan Angle Yang Pas Bagi pemula"
Posting Komentar