1. Memahami Mode Kamera DSLR
Pada setiap kamera DSLR pasti terdapat pengaturan mode dengan panel berbentuk bulat yang dapat diputar untuk menentukan mode mana yang akan digunakan. Secara garis besar mode kamera dibagi menjadi 3 bagian yakni manual, semi otomatis dan otomatis. Pada beberapa brand icon setiap mode agak berbeda namun pada intinya sama yakni ketiga bagian di atas. Berikut adalah penjelasannya:

M atau Full Manual
Baik pada Canon atau Nikon dilambangkan dengan huruf M fungsinya sama yakni mengatur kamera dalam mode manual penuh. Pengaturan ISO, aperture dan Shutter speed dapat dilakukan secara manual tanpa saling mempengaruhi satu sama lain. Mode ini merupakan mode paling kreatif pada kamera DSLR karena fleksibilitasnya memungkinkan fotografer mendapatkan pencahayaan seimbang under maupun over exposure dengan mempertimbangkan keindahan sesuai dengan selera mata manusia. Hal yang perlu diperhatikan adalah dengan mode ini akan sedikit menyita waktu untuk mendapatkan setting yang sesuai dengan kondisi yang dihadapi sehingga kemungkinan kita bisa kehilangan momen yang berlangsung singkat. Untuk menggunakan mode manual tentu harus memahami terlebih dahulu pengaturan pencahayaan didalamnya seperti ISO, Aperture dan Shutter speed.
Semi otomatis
A atau Av untuk Aperture
Pada Canon Bernama A(aperture Priority) dan pada nikon Av(Aperture Value) yang memungkinkan pengguna mensetting angka Aperture dan ISO secara manual namun Shutter Speed akan otomatis mengikuti tanpa perlu kita setting. Penggunaan auto aperture sangat bergantung pada area tajam/Depth of field yang ingin dihasilkan yang secara otomatis akan mempersempit/memperluas area bokeh . Mode ini banyak dipakai baik dalam fotografi portrait maupun landscape dengan keunggulan waktu setting yang lebih cepat dibandingkan dengan full manual mode. Dengan menggunakan Live View, maka hasil DOF bisa terlihat tanpa harus menekan tombol shutter.
Pada Canon Bernama A(aperture Priority) dan pada nikon Av(Aperture Value) yang memungkinkan pengguna mensetting angka Aperture dan ISO secara manual namun Shutter Speed akan otomatis mengikuti tanpa perlu kita setting. Penggunaan auto aperture sangat bergantung pada area tajam/Depth of field yang ingin dihasilkan yang secara otomatis akan mempersempit/memperluas area bokeh . Mode ini banyak dipakai baik dalam fotografi portrait maupun landscape dengan keunggulan waktu setting yang lebih cepat dibandingkan dengan full manual mode. Dengan menggunakan Live View, maka hasil DOF bisa terlihat tanpa harus menekan tombol shutter.
S atau Tv untuk Shutter Speed
Pada Canon Berlogo S(Shutter Priority) dan pada Nikon Tv(Time Value) adalah mode semi otomatis dimana kita dapat mengatur Shutter speed dan ISO sedangkan Aperture akan secara otomatis mengimbangi tanpa perlu kita setting. Mode ini memiliki kelebihan saat kita mengabadikan subjek dengan pergerakan, misal fotografi olah raga, atau fotografi satwa liar atau mungkin fotografi anak. S akan lebih menghemat waktu dan penggunaan shutter speeed lambat memungkinkan kita menghasilkan gambar kreatif yang unik, seperti air terjun yang lembut atau mengabadikan pergerakan seseorang. Kombinasi dengan Slow sync flash sangat berguna dimalam hari untuk menghasilkan backgournd terang dengan subjek yang jelas.
Pada Canon Berlogo S(Shutter Priority) dan pada Nikon Tv(Time Value) adalah mode semi otomatis dimana kita dapat mengatur Shutter speed dan ISO sedangkan Aperture akan secara otomatis mengimbangi tanpa perlu kita setting. Mode ini memiliki kelebihan saat kita mengabadikan subjek dengan pergerakan, misal fotografi olah raga, atau fotografi satwa liar atau mungkin fotografi anak. S akan lebih menghemat waktu dan penggunaan shutter speeed lambat memungkinkan kita menghasilkan gambar kreatif yang unik, seperti air terjun yang lembut atau mengabadikan pergerakan seseorang. Kombinasi dengan Slow sync flash sangat berguna dimalam hari untuk menghasilkan backgournd terang dengan subjek yang jelas.
P untuk Program
Pada Canon atau Nikon sama yakni P yang fungsinya adalah kamera akan mengatur secara otomatis Shutter Speed dan Aperture, dan kita bisa mengatur secara manual tingkat ISO sesuai keinginan. Mode ini bergantung pada seberapa besar noise yang akan kita reduksi, apakah kita menginginkan gambar bebes noise/tajam sepenuhnya atau dengan noise untuk tujuan tertentu.
Pada Canon atau Nikon sama yakni P yang fungsinya adalah kamera akan mengatur secara otomatis Shutter Speed dan Aperture, dan kita bisa mengatur secara manual tingkat ISO sesuai keinginan. Mode ini bergantung pada seberapa besar noise yang akan kita reduksi, apakah kita menginginkan gambar bebes noise/tajam sepenuhnya atau dengan noise untuk tujuan tertentu.
Full Otomatis
Pada canon berbentuk kotak hijau dan pada Nikon tulisan Auto, yang fungsinya sama yakni mode pengaturan otomatis sepenuhnya, baik ISO, shutter speed maupun aperture akan ditentukan oleh kamera.Gambar yang dihasilkan akan memiliki pencahayaan seimbang, dan bila kurang kamera akan menggunakan bantuan flash pop up untuk mengimbanginya sehingga cenderung menghasilkan pencahayaan datar dengan shadow dibelakang subjek. Mode ini kurang diminati oleh pengguna DSLR, karena gambar yang dihasilkan tidak akan jauh berbeda dari 1 gambar dengan gambar lainnya
Portrait
Pada kedua merk sama yakni bergambar kepala manusia, yang fungsinya untuk mengambil gambar manusia dalam jarak dekat, karena settingan ini akan otomatis memburamkan bagian belakang/background dan objek akan nampak jelas(Depth of Field Sempit). Shutter speed akan cenderung lebih cepat yakni kisaran 1/100 detik atau lebih. Hal ini akan sangat bermanfaat intuk menghindari blur akibat gerakan subjek maupun getaran tangan fotografer.
Pada kedua merk sama yakni bergambar kepala manusia, yang fungsinya untuk mengambil gambar manusia dalam jarak dekat, karena settingan ini akan otomatis memburamkan bagian belakang/background dan objek akan nampak jelas(Depth of Field Sempit). Shutter speed akan cenderung lebih cepat yakni kisaran 1/100 detik atau lebih. Hal ini akan sangat bermanfaat intuk menghindari blur akibat gerakan subjek maupun getaran tangan fotografer.
Landscape
Sama pada Canon atau Nikon yakni bergambar gunung yang memungkinkan pengguna untuk mengambil gambar pemandangan dengan baik. Pada mode ini semua area akan nampak jelas, baik objek atau background karena mempunyai aperture sempit sehingga depth of fieldnya Lebar. Pada mode ini warna akan ditampilkan lebih tajam sehingga nampak dramatis. Hati-hati karena shutter speed akan disetting lambat sehingga kita membutuhkan tripod agar bebas blur.
Sama pada Canon atau Nikon yakni bergambar gunung yang memungkinkan pengguna untuk mengambil gambar pemandangan dengan baik. Pada mode ini semua area akan nampak jelas, baik objek atau background karena mempunyai aperture sempit sehingga depth of fieldnya Lebar. Pada mode ini warna akan ditampilkan lebih tajam sehingga nampak dramatis. Hati-hati karena shutter speed akan disetting lambat sehingga kita membutuhkan tripod agar bebas blur.
Close Up
Logo bergambar Bunga, baik pada canon atau nikon yang berfungsi mengambil gambar pada jarak dekat. Mode ini sering disalahartikan dengan mode makro, padahal keduanya adalah berbeda. Makro adalah berukuran real size sedangkan close up hanya mendekat subjek. Pada brand nikon setting auto bukaan aperture akan sempit, berbeda dengan canon yang menggunakan bukaan aperture lebar. Keduanya tentu beralasan karena dalam jarak yang sangat dekat area DOF akan semakin sempit.
Logo bergambar Bunga, baik pada canon atau nikon yang berfungsi mengambil gambar pada jarak dekat. Mode ini sering disalahartikan dengan mode makro, padahal keduanya adalah berbeda. Makro adalah berukuran real size sedangkan close up hanya mendekat subjek. Pada brand nikon setting auto bukaan aperture akan sempit, berbeda dengan canon yang menggunakan bukaan aperture lebar. Keduanya tentu beralasan karena dalam jarak yang sangat dekat area DOF akan semakin sempit.
Moving Object
Pada kedua merk disimbolkan dengan manusia berlari, yang fungsinya adalah membekukan objek pada kecepatan tinggi, Sangat cocok untuk sport fotografi karena fokus lensa akan lebih cepat bergera menyesuaikan subjek, atau untuk fotografi hewan liar yang bergerak sangat cepat dengan pergerakan yang tidak dapat diprediksi.
Pada kedua merk disimbolkan dengan manusia berlari, yang fungsinya adalah membekukan objek pada kecepatan tinggi, Sangat cocok untuk sport fotografi karena fokus lensa akan lebih cepat bergera menyesuaikan subjek, atau untuk fotografi hewan liar yang bergerak sangat cepat dengan pergerakan yang tidak dapat diprediksi.
Night Portrait
Untuk mengambil gambar manusia dalam kondisi minim cahaya/malam hari. Mode ini memiliki setting shutter speed yang agak lambat yang dipadukan dengan kilatan flash. angaka ISo cenderung akan tinggi dan kamera flash akan selalu dalam posisi on.
Untuk mengambil gambar manusia dalam kondisi minim cahaya/malam hari. Mode ini memiliki setting shutter speed yang agak lambat yang dipadukan dengan kilatan flash. angaka ISo cenderung akan tinggi dan kamera flash akan selalu dalam posisi on.
Night Landscape
Digunakan untuk mengambil gambar pemandangan pada malam hari.2. Membaca Histogram
Dalam pengertian sederhana histogram merupakan grafik 2 dimensi yang memuat tentang informasi pencahayaan. Sesaat histogram memang terlihat sulit dipelajari, namun ternyata cara membacanya sangat sederhana. Histogram merupakan alat bantu fotografer yang sangat penting untuk mendapatkan pencahayaan yang akurat, bahkan lebih akurat daripada gambar yang ditampilkan melalui LCD. Namun sayangnya fitur ini kadang diabaikan, Jika anda belum terbiasa, jangan ragu untuk mencoba menggunakannya, dan dengan panduan yang tepat kita akan mengetahui manfaatnya.
Lalu bagaimana cara membaca histogram?
Axis horizontal mengindikasikan dari pure black/hitam pekat(sebelah pojok kiri) 0 ke pure white/putih pekat (sebelah pojok kanan) 255 dan axis vertical menunjukkan jumlah pixel yang terecor dengan angka tertentu. Kita bisa mengamati gambar dengan melihat puncak histogram, jika dominan disebelah kiri maka gambar tersebut under exposure, jika dominan disebelah kanan maka over exposure dan tujuan kita adalah mendapatkan grafik yang dominan di area tengah dimana gambar akan mendapatkan pencahayaan yang seimbang. Area shadow akan meningkatkan grafik sebelah kiri, dan sebaliknya area highlight akan meningkatkan grafik disebelah kanan. Keduanya tentu tidak baik karena detail tidak akan muncul yang akan mengurangi kualitas gambar.
Axis horizontal mengindikasikan dari pure black/hitam pekat(sebelah pojok kiri) 0 ke pure white/putih pekat (sebelah pojok kanan) 255 dan axis vertical menunjukkan jumlah pixel yang terecor dengan angka tertentu. Kita bisa mengamati gambar dengan melihat puncak histogram, jika dominan disebelah kiri maka gambar tersebut under exposure, jika dominan disebelah kanan maka over exposure dan tujuan kita adalah mendapatkan grafik yang dominan di area tengah dimana gambar akan mendapatkan pencahayaan yang seimbang. Area shadow akan meningkatkan grafik sebelah kiri, dan sebaliknya area highlight akan meningkatkan grafik disebelah kanan. Keduanya tentu tidak baik karena detail tidak akan muncul yang akan mengurangi kualitas gambar.
Bagaimana histogram yang baik?
Pertanyaan ini akan sangat sulit dijawab karena sangat bergantung pada kondisi yang dihadapi, dimana tidak ada satu rumus yang benar-benar sesuai untuk setiap situasi. Misal fotografer menginginkan efek siluet yang yang akan mendominasi area sebelah kiri/shadow.
Pertanyaan ini akan sangat sulit dijawab karena sangat bergantung pada kondisi yang dihadapi, dimana tidak ada satu rumus yang benar-benar sesuai untuk setiap situasi. Misal fotografer menginginkan efek siluet yang yang akan mendominasi area sebelah kiri/shadow.
Bagaimana cara memeriksa histogram?
Sangat mudah karena semua kamera memiliki fitur playback, tekan tombol play kemudian tekan tombol info, maka histogram akan ditampilkan disebelah gambar.
Sangat mudah karena semua kamera memiliki fitur playback, tekan tombol play kemudian tekan tombol info, maka histogram akan ditampilkan disebelah gambar.
3.Manfaat Exposure Bracketing
Mode otomatis yang dimiliki oleh kamera tidak akan mampu memberikan hasil yang terbaik, namun hanya bisa mendekatinya karena mode tersebut tidak dapat mengukur kekuatan cahaya secara sempurna. Mode otomatis seringkali menghasilkan gambar under exposure atau sebaiknya over exposure. Oleh karena itu kita sangat perlu mempelajari mode manual dari sebuah kamera.
4. Cara Mendapatkan Gambar Tajam
ada beberapa hal yang harus di perhatikan untuk Mendapatkan gambar super tajam :
1. Gunakan aperture tertajam
Setiap lensa mempunyai titik diafragma tertajam masing-masing, namun umumnya kondisi tertajam didapatkan dengan menempatkan aperture dua stop dibawah bukaan aperture terlebar, yakni set aperture pada kisaran angka f/8. Tentu menentukan nilai aperture harus mempertimbangkan aspek lain, seperti shutter speed dan ISO, namun selalu usakan menempatkan aperture pada nilai f/8. Penjelasan ilmiah tentang hal ini bahwa lensa dengan bukaan aperture terlebar akan menghasilkan noise yang disebut dengan aberration dan lensa deangan bukaan aperture paling sempit juga akan menghasilkan noise yang disebut dengan diffraction. Hal inilah yang juga mendasari mengapa banyak fotografer landscape yang kurang menyukai bukaan aperture tersempit, namun mereka lebih memilih bukaan aperture lebih lebar dari f/20 dibandingkan dengan bukaan aperture f/32.
2. Gunakan single point auto focus mode
Single point auto focus adalah mode pengaturan fokus hanya pada satu titik, atau kita biasa mengenalnya dengan AF mode area atau single spot. Hal ini akan membantu objek utama tampak sangat tajam. Dalam banyak dialog online disebutkan bahwa teknik recompose (menggunakan bidang tengah sebagai fokus dan kemudian memencet 1/2 shutter release untuk mengunci fokus untuk kemudian mengubah komposisi sesuai keinginan dan memencet sisanya untuk menghasilkan gambar) tidak dianjurkan untuk hasil yang maksimal, karena saat melakukan recompose kamera bisa melakukan sedikit kesalahan. Atau untuk lebih aman dan hasil maksimal anda bisa menggunakan mode manual yakni dengan cara mengubah dari viewfinder ke live view LCD kemudian lakukan fokus, kemudian tekan tombol zoom untuk melihat secara detail apakah fokus yang kita inginkan sudah benar-benar tajam atau tidak. Tekan zoom aout dan dapatkan komposisi yang terbaik, maka gambar yang dihasilkan akan akan memiliki ketajaman yang maksimal.
3. Gunakan Kabel release / self timer
Walaupun sudah membawa tripod kadangkala masih terjadi getaran saat memotret yang berasal dari pencetan tangan terhadap tombol shutter, untuk menghilangkannya gunakanlah kabel release atau remote release, sehingga anda tidak perlu menyentuh kamera, cukup tekan pemicu dan gambar akan tertangkap bebas getaran. Dalam kondisi tertentu kita mungkin akan lupa membawanya, disinilah fungsi self timer dapat kita manfaatkan. Self timer akan memberikan jeda antara pencetan tangan dengan gambar direkam sehingga getaran akan benar-benar hilang.
4. Gunakan ISO rendah
Hal ini sudah banyak dibahas dalam beberapa posting sebelumnya yakni semakin rendah ISO maka semakin rendah noise yang dihasilkan yang berarti juga semakin tajam gambar yang akan kita dapatkan.
5. Gunakan Lensa yang berkualitas Tinggi
6. Gunakan Format RAW
Format RAW sangat baik untuk menghasilkan gambar yang berkualitas karena kita bisa merubah ketajaman/Brightness, Noise Reduction dan White Balance tanpa mengurangi sedikitpun kualitas gambar. Pengaturan Brighnes dan ISO yang tepat juga berpengaruh terhadap ketajaman gambar/foto.
5. Pemilihan Fokus Untuk Gambar Super Tajam
Perkembangan teknologi saat ini telah membawa kita kepada dunia fotografi yang jauh lebih maju. Sebut saja teknologi autofokus yang sangat memepermudah dibanding dahulu kala dimana seseorang akan membutuhkan banyak waktu serta banyak latihan menggunakan mode fokus manual. Baik untuk objek diam maupun bergerak, autofokus sangat membantu tentunya dengan pemahaman yang baik dari seorang fotografer. Pada dasarnya mode autofokus pada kamera canon maupun nikon sama saja yakni autofokus untuk objek diam, bergerak, serta objek tidak beraturan yang diam kemudian bergerak. Untuk kamera canon/nikon terdapat mode One shot/Single Servo aF untuk objek diam, Al Servo Untuk benda bergerak dan juga Al fokus/Continous Servo(Pada Nikon Sebjek bergerak dan diam/bergerak jadi satu) untuk objek diam dan bergerak secara tidak teratur.
Pada mode one shot kita bisa melakukan komposisi ulang dengan cara menekan tombol shutter release setegah untuk mengunci obyek kemudian melakukan komposisi ulang dan menekan sisanya untuk mengabadikan. Autofokus Al servo akan bekerja dengan cara memperkirakan kemana arah pergerakan objek dan berapa kecepatannya dan mode ini sangat cocok untuk objek yang bergerak dengan kecepatan yang teratur serta arah yang bisa diprediksi seperti hewan yang sedang berlari atau burung yang terbang dilangit. Mode yang terakhir adalah al fokus yang akan lebih cocok untuk objek dengan pergerakan tidak tentu arah yang kadang berhenti atau bergerak kembali. Mode ini bekerja setengah dengan mengadopsi one shot kemudian setengahnya lagi dengan mengadopsi al servo namun sayangnya tidak semua kamera memiliki kecepatan dalam perpindahan kedua mode tadi.

Belum ada tanggapan untuk "hal-hal yang harus di perhatikan pemilik kamera baru"
Posting Komentar