Panduan Motret Di Luar Ruangan (Outdoor) Dengan Model Dan Peralatan Seadanya




Saya sengaja memberi judul seperti itu karena memang saya tidak ingin membatasi topik ini seolah hanya untuk membahas pemotretan talent atau model. Seseorang di sini bisa saja itu keluarga Anda atau teman yang Anda ajak bersenang-senang dengan kamera Anda.

Mengapa ada kata "panduan"? Apakah ada aturan khusus mengenai topik ini? Bukan mengkhususkan tapi aturan fotografi akan memandu kita untuk bagaimana cara menghasilkan sebuah foto yang baik. Dan foto yang baik itu bukan soal Anda senyum lebar di depan kamera, kulit yang mulus mirip boneka, bukan itu, tetapi ini mengenai hal-hal yang akan membuat foto Anda itu bernilai menurut kaidah fotografi. Terlebih lagi jika Anda memang serius dengan fotografi, maka mulailah dari hal-hal dasar.

Pemotretan yang dilakukan di luar ruangan berbeda dengan yang dilakukan dalam ruangan. Banyak hal yang membedakan keduanya baik dari pengaturan kamera, komposisi, alat yang digunakan, dan masih banyak lagi. Bagi Anda yang memiliki peralatan seadanya sangat cocok untuk memulai belajar fotografi dengan konsep outdoor. Manfaatnya agar Anda terbiasa dengan cahaya alami sebelum belajar menggunakan lighting dalam ruangan (indoor). Tidak hanya itu, pemotretan outdoor kadang "lebih sulit" ketimbang melakukan pemotretan dalam ruangan (indoor). Saya pribadi lebih menyukai outdoor. Lalu apa saja yang perlu Anda perhatikan / siapkan ketika memotret seseorang di luar ruangan?
1. Menyiapkan Konsep

Jika Anda ingin melakukan pemotretan yang serius maka Anda membutuhkan konsep, namun jika pemotretan dilakukan hanya untuk bersenang-senang saja atau tiba masa tiba akal maka setidaknya Anda mempunyai ide untuk sebuah foto yang baik. Tapi saya yakin sebelum Anda bersama teman-teman Anda melakukan trip katakanlah ke pantai, akan ada perbincangan sesama kalian tentang apa saja yang akan dilakukan, berpose di area mana, bagusnya pakai baju apa, dan mungkin Anda memikirkan itu sepanjang malam. Maka itu sama saja Anda telah mengatur konsep. Setidaknya Anda memiliki sebuah "rencana" sekalipun itu ide yang sederhana.
2. Pemilihan Kostum, Aksesoris, dan Properti

Setelah Anda menentukan lokasi pemotretan maka selanjutnya serasikan dengan pemilihan kostum, aksesoris serta properti yang akan digunakan. Akan sangat lucu jika si model mengenakan pakain METAL tapi berposenya di taman bunga, hehehe.. Saya pribadi lebih senang memilih kostum yang sederhana, tidak memiliki banyak corak atau motif, dan kalau bisa cukup 1 warna saja. Tapi lagi-lagi sesuaikanlah dengan lokasi Anda.

Soal properti biasanya secara alamiah properti tersedia sendiri di lokasi seperti tangkai bunga. Namun lebih baik jika Anda membawanya dari rumah seperti boneka, balon, payung, buku, dan sebagainya sesuai kebutuhan pemotretan Anda nantinya.
3. Pemilihan Angel dan Type of Shot

Apa Anda pernah mendengar istilah foto "Close Up"? itu termasuk dalam pembahasan Type of Shot,  Sedangkan untuk cara pemilihan sudut pandang (Angle) yang tepat maka Anda bisa mempelajarinya. (dapat baca disini)
4. Jangan Terburu-buru Menakan Tombol Shutter

Saran ini bukan hanya dari saya tapi dari kebanyakn mereka yang profesional. Jangan tergesa-gesa, telitilah saat memeriksa pengaturan kamera Anda. Pelajari kondisi pencahayaan di lapangan, kemudian sesuaikan dengan pengaturan kamera, lalu mulai mengambil gambar. Ini lagi-lagi kembali pada pelajaran dasar fotografi dan rekomendasi saya yaitu:


§     Shutter speed 
§     Aperture / diafragma 
§     ISO 
§     White Balance 
§     Metering 
§     Picture Style

Mempersiapkan kamera sebelum memotret bertujuan juga untuk mempermudah si model saat berekspresi. Coba banyangkan ketika teman Anda sudah siap dengan senyum lebarnya tapi Anda sendiri masih sibuk otak-atik kamera, bisa-bisa ada air yang jatuh dari mulutnya. Ehemmm... 
5. Perhatikan Keseimbangan (Balance) Gambar

Ini paling sering terjadi ketika memotret di pantai, seperti foto seseorang yang berinteraksi (bermain, berjalan) di samping pantai tapi sayangnya yang memotret tidak memperhatikan garis pantai yang miring, ini buruk untuk foto Anda. Pembahasan soal keseimbangan dalam fotografi memang lumayan panjang tapi paling tidak Anda tahu cara menghasilkan gambar yang rapi. Jangan biarkan foto Anda miring tidak karuan. 
6. Hindari Subjek Yang Menggangu

Pernah saya melihat sebuah foto prewed yang komposisinya sudah baik tapi sayang di belakang pasangan prewed yang lagi mesranya bergandengan tangan terlihat sebuah benda menakutkan yaitu sebuah tempat sampah dengan tulisan "Jangan Buang Sampah Sembarangan, Milik Pemerintah......". Walahh, rusak sudah susu sebelanga karena nila setitik. Di lain kasus, ada pula foto seorang model yang dengan kerennya berpose sambil memegang gitar tapi lagi-lagi ada benda menakutkan di sekitarnya, "Indomie Seleraku", hmmm, ini sama cerobohnya


7. Tepat Saat Menempatkan Titik Fokus

Anda harus mengetahui aturan memberlakukan fokus pada subjek manusia (portrait), yaitu area kepala dan lebih tepatnya adalah "mata". Tidak peduli area / anggota tubuh lainnya bisa fokus atau tidak, yang terpenting mata subjek wajib fokus dengan baik. Ini telah saya bahas pada artikel tentang mengatur focus point
8. Memperindah Gambar Dengan Background Blur

ada 2 teori dasar untuk membuat background yang blurr

Pertama, Tentukan Jarak Background Dengan Subjek/Bisa Orang, benda mati, maupun makhluk hidup.

Memotret dengan subjek manusia maka jarak background dengan subjek minimal 5m. Jarak kamera dengan subjek adalah relatif (menurut kreatifitas kalian). Rumus mudahnya adalah semakin jauh jarak background dengan subjek maka semakin tinggi intensitas blur yang terjadi pada background


Kedua, Pilih Besaran Subjek

Tentukan jarak background dengan subjek, terlebih dahulu harus disesuaikan dengan besaran subjek. Perlu diingat untuk subjek berukuran kecil seperti foto makro tidak memerlukan jarak background yang jauh seperti memotret subjek manusia. Contohnya seperti gambar berikut:


Rumus mudahnya(Kayak Matematika ya...hehehe) adalah semakin sempit wilayah subjek yang Anda bidik maka semakin dekat jarak toleransi antara subjek dengan background. Perlu diingat lagi jarak background yang semakin jauh lebih baik untuk blur

Dari Kedua teknik fotografi background blur, tentu masih ada penyebab terbentuknya blur itu sendiri. Faktor tersebut diantaranya:

Pertama, Depth of Field
Depth of Field (DoF) atau istilahnya ruang ketajaman ikut serta dalam mempengaruhi intensitas terjadinya blur/bokeh pada background, dalam hal ini kalian juga harus mengetahui apa itu Depth Of Field (DoF). Berhubung pembahasan tentang Depth Of Field (DoF) lumayan puanjang untuk dibahas dalam artikel ini. Kita bahas di artikel terpisah lainnya tentang  Depth Of Field (DoF) fotografi.

Kedua, Pengaruh Lensa
Lensa yang kalian pakai sangat berperan besar dalam menentukan hasil dengan background yang blur/bokeh-bokeh ria. Pilih Lensa dengan focal Length terpanjang, lensa tersebut dapat memaksimalkan hasil blur/bokeh-bokeh ria. Kalaupun, karna terbatasnya dana untuk lensa focal Length sendiri harga woow seperti harga kamera itu sendiri hehehe. kalian bisa menggunakan lensa standar (kit 18-55mm) maka gunakanlah focal terpanjang yaitu 55mm.

Adapun lensa yang lagi ngetrend saat ini dalam pembuatan background blur yaitu lensa fix 50mm dan lensa zoom tele. Akan tetapi kalau kalian menggunakan lensa zoom wide (lebar) yang  memiliki rentang focal pendek maka hasil blur tidak sekeren hasil blur dari jenis lensa di atas. Nah sekarang masuk kerumus fotografi berikutnya adalah semakin panjang focal lensa maka semakin tinggi intensitas blur pada background.

9. Memanfaatkan Cahaya Alami

Apakah pemotretan di luar ruangan memerlukan bantuan flash eksternal? Jawabannya: "Tergantung kondisi di lokasi". Sebagai pemula, saran saya cobalah dulu untuk berkreasi dengan cahaya alami. Dan sebaiknya hindari posisi backlight jika Anda tidak mampu menghadapinya 
10. Memahami Teori Depth of Field (DOF)

Depth of Field (DOF) atau ruang ketajaman merupakan unsur yang harus Anda perhatikan saat memotret subjek manusia. DOF dibentuk oleh aperture maka kunci dari teori ini adalah "menguasai aperture atau diafragma". Perlu Anda ingat bahwa pengaturan aperture untuk memotret 1 orang berbeda dengan saat memotret lebih dari 1 orang, apalagi sekelompok orang.

Untuk memotret 1 orang, Anda bebas menggunakan aperture pada nilai berapapun. Alasannya, seperti yang saya sebutkan di atas bahwa yang paling utama untuk mendapatkan fokus dengan baik adalah mata. Sehingga, untuk jumlah 1 orang maka Anda hanya perlu fokus 1 kepala saja. Dan untuk fokus ke mata tidak memerlukan ruang ketajaman yang luas, nah toh area mata itu kan gak luas, iya kan?

Nah, berbeda ketika Anda menghadapi lebih dari 1 orang, maka Anda harus fokus lebih dari 1 kepala. Artinya Anda memerlukan ruang ketajaman yang luas untuk memfokuskan manusia dalam jumlah banyak. Dan cara mengatur ruang ketajaman (DOF) itu sama saja dengan mengatur aperture. Paham?  teori Depth of Field (DOF)

Baik, cukup panduan dasar dari saya, selebihnya silahkan Anda cari tahu sendiri. Sampai jumpa di tutorial keren selanjutnya, salam fotografi!! 


Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Panduan Motret Di Luar Ruangan (Outdoor) Dengan Model Dan Peralatan Seadanya"

Posting Komentar

BTemplates.com

JOIN THE TEAM